Design Thinking (Bag.1)
Design Thinking (Bag.1)
Sumber : Change by Design Books,
Desing Sprint Jake Knapp, Standford Design Thinking Process, Google Design
Sprint etc.
Kategori : Design Thinking
Inovasi harga mati, suatu entitas harus senantiasa berubah menyesuaikan kondisi yang ada.
Semakin lama perubahan semakin cepat, masa hidup suatu produk semakin singkat.
Hal ini salah satunya adalah karena focus objeknya adalah manusia, dimana kebutuhan manusia secara ekstrim akan berubah.
Bisa jadi karena budaya, kemajuan teknologi bahkan di
tahun 2020, dikarenakan kondisi pandemic covid19, yang mau tidak mau membuat
semua pendukung kebutuhan manusia harus berubah.
Salah satu metoda untuk
berinovasi adalah design thinking ( salah contoh https://narasinugi.blogspot.com/2020/09/inovasi-shimano-kolaborasi-dengan.html
)
Banyak metode Design Thinking
yang dikembangkan saat ini, diantaranya Design Sprint oleh Google,
(Desirebility, viability dan faeasibility) oleh TIM IDEO , framework Standford
( Emphatize, Define, Ideate, Prototype, Test ) dll, Yang kalau dikaji lebih mendalam
intinya hampir sama.
Seperti terlihat dibawah ini :
Source : https://designsprintkit.withgoogle.com/methodology/overview
Untuk saat ini kami mencoba
membahas Design Thinking dengan menggunakan frame work yang terakhir, yaitu
framework Standford. Dengan menambahkan juga dari berbagai macam sumber.
Menurut Tim Brown (2008), Design Thinking adalah metode inovasi yang menggunakan kepekaan, pola pikir dan metode desainer untuk memenuhi kebutuhan pengguna akhir, sampai pada kelayakan startegi dan bisnis sehingga mengubahnya menjadi nilai pelanggan dan peluang pasar.
Diagram Emphatize
Fokus pada manusia ( Human
Centered)
Suatu entitas organisasi
seharusnya di gerakkan berdasarkan oleh perkiraan Hasrat dan kebutuhan pokok
manusia.
Design Thinking dimulai dengan
kemampuan desainer yang sudah dipelajari lebih dari puluhan tahun, dalam rangka
menjawab pertanyaan terkait kebutuhan manusia, yang cocok dengan Resources Teknik,
dalam batasan praktisi binis.
Namun perlu kehati hatian karena
problem utamanya, bahwa banyak orang sangat mudah untuk beradaptasi dengan
situasi tidak nyaman , bahkan mereka tidak menyadari dalam kondisi tersebut.
Ini yang disadari oleh Henry Ford
( Founder Mobil Ford ), Ketika ia berkata “ Jika saya bertanya kepada customer
saya, apa yang di inginkannya , maka mereka akan menjawab kuda yang lebih cepat
“.( Bukan sebuah mobil yang lebih baik , karena pada saat itu masih banyak yang
memakai kuda)
Menemukan Insight
Insight adalah merupakan salah
satu kunci sumber design thinking, insight adalah penglihatan yang mendalam, yang didapat dari
pembelajaran kehidupan orang lain.
Dan biasanya tidak datang dari sejumlah
besar data kuantitatif, yang mengukur apa yang sudah kita punya, dan memberi
tahu apa yang kita sudah ketahui.
Titik awalan yang terbaik adalah
pergi keluar dan mengobservasi, pengalaman nyata misalnya melihat penumpang kereta,
pengendara sepeda, anak anak muda yang gemar skateboard, para tenaga Kesehatan
dan lain lain, yang mereka melakukan perbaikan atau perubahan melalui kehidupan
sehari harinya.
Melakukan Observasi
Observasi adalah bagaimana
melihat apa yang orang tidak lakukan , dan mendengar apa yang tidak mereka
katakan.
Namun tidak ada yang sederhana ketika akan melakukan observasi seperti : mengenai siapa yang akan di observasi ?, Teknik riset apa yang digunakan,
bagaimana menyimpulkan dari data yang terkumpul, atau kapan memulai proses sintesa menuju suatu solusi.
Seperti pemikiran seorang antropolog
mana pun, observasi bergantung pada kualitas, bukan kuantitas.
Keputusan yang diambil seseorang
dapat secara dramatis mempengaruhi hasil yang didapat.
Masuk akal bagi perusahaan untuk
membiasakan diri dengan obeservasi kebiasaan membeli dari orang-orang yang menjadi pusat
pasarnya saat ini, karena merekalah yang akan memverifikasi, bahwa sebuah ide akan valid dalam skala besar.
Empathy
standing in the shoes (or
lying on the gurneys) of others
Berdiri di sepatu atau berbaring
di brankar ( tempat tidur di RS ) orang lain
Misi Design Thinking adalah
menterjemahkan observasi ke insight, insight ke product atau layanan yang
memperbaiki hidup.
Empati adalah kebiasaan mental
untuk menghindarkan kita berfikir bahwa orang adalah tikus percobaan di lab
atau kumpulan data standard deviasi dalam statistik.
Jika kita ingin
"meminjam" kehidupan orang lain untuk menginspirasi ide-ide baru,
kita perlu mulai dengan menyadari, bahwa perilaku manusia yang tidak bisa
dijelaskan, merupakan upaya atau strategi
untuk mengatasi kondisi yang membingungkan, rumit, dan kontradiktif di tempat
mereka tinggal.
Seorang desainer, jika berlaku
seperti seorang insinyur atau eksekutif Marketing, yang memukul rata persoalan dengan
standar dan harapannya sendiri, akan membatasi peluang yang muncul.
Sebagai contoh seorang pria
berusia tiga puluh tahun tidak memiliki pengalaman hidup yang sama dengan
wanita yang berusia enam puluh tahun.
Seorang yang hidup di kota California
yang makmur, memiliki sedikit kesamaan dengan petani penyewa yang tinggal di
pinggiran Nairobi.
Seorang desainer industri
berbakat dan teliti, yang duduk di mejanya setelah bersepeda gunung dalam
kondisi bugar, mungkin tidak siap untuk merancang peralatan dapur sederhana, untuk
neneknya yang menderita rematik.
Untuk membangun Insight melalui empati,
yaitu suatu upaya untuk melihat dunia melalui mata orang lain, memahami dunia
melalui pengalaman mereka, dan merasakan dunia melalui emosi mereka.
see the world through … the eyes of others,
understand the world through … their experiences,
and feel the world through … their emotions.
Value Network/Jaringan
Jika kita hanya tetarik
untuk memahami konsumen sebagai
individu, maka kita hanya kan berhenti sampai di sini, dan ini tidak akan
mencukupi.
Konsep pasar tetap merupakan
gabungan banyak individu individu, dan perlu diperluas bagaimana interaksi
kelompok dengan yang lainnya.
Dengan pertumbuhan Internet,
menjadi jelas bahwa kita harus memperluas pemahaman kita pada interaksi sosial
orang-orang di dalam kelompok dan interaksi di antara kelompok itu sendiri.
Sulit membayangkan membuat apa
pun hari ini tanpa mencoba mendapatkan pemahaman tentang efek Jaringan.
Comments
Post a Comment