Bagaimana Savioke membuat sebuat robot dengan personality dalam waktu 5 hari (Bag.1)

Sumber : Buku Sprint Jake Knapp

Pertama, Tim ( Google Venture dan Savioke ) ini mengosongkan satu pekan penuh dalam kalender mereka. Dari Senin sampai dengan Jumat, mereka menunda semua pertemuan, mengatur jawaban otomatis “tidak di kantor” dalam surel mereka, dan benar2 memfokuskan diri pada satu pertanyaan :

Bagaimana seharusnya robot mereka bersikap di sekeliling manusia ??


Time to make a delivery!

 Source Pic : https://robots.ieee.org/robots/relay/

Selanjutnya mereka menerapkan target. Savioke akan diuji langsung dengan pihak hotel pada hari jumat di minggu sprint mereka. ( 4 hari untuk membuat sketsa dan prototipe solusinya)

 Hari Senin , Savioke meninjau Kembali yang sudah mereka ketahui tentang masalah ini. Steve ( CEO Savioke) berbicara tentang kepuasan tamu, yang diukur dan di lacak oleh Hotel dengan sangat cermat.

Jika robot Relay meningkatkan angka kepuasan pelanggan, maka pihak hotel akan memesan lebih banyak robot. Namun sebaliknya jika angka kepuasan menurun.

 Bersama, Tim membuat suatu peta dengan sebuah cerita:

Tamu bertemu dengan robot, robot memberi sikat gigi, tamu jatuh hati pada robot.

Bersamaan dengan itu ada momen momen kritis saat robot berinteraksi untuk pertama kali, bisa jadi di lift, di lobi, di Lorong, dan sebagainya.

Jadi tim berusaha untuk focus pada satu target spesifik , dengan hanya lima hari penererapan sprint.

Steve memilih pengantaran, lakukan dengan benar maka tamu akan senang. Jika buruk, maka resepsionis akan menjawab pertanyaan dari para tamu yang kebingungan.

Suatu masalah besar muncul berulang ulang, dimana Tim khawatir membuat robotnya terlihat terlalu pintar ( ide robot C-3PO atau film WALL – E)

Cartoon Movie Wall E Toy (2pcs/set) Walle Eve Figure Toys Wall-E Robot  Figures Dolls by Supertoys Price: $19.99 | Wall e, Doll toys, Gifts for kids

Source Pic : Pinterest

Steve berharap robotnya bisa memiliki perasaan, rencana, harapan dan mimpi. Namun robot Relay tidak secanggih itu. Kalau ada tamu berbicara padanya, dia tak akan menjawab.

Dan, kalau tim mengecewakan mereka, maka akan dianggap gagal.

Hari Selasa, Tim beralih dari masalah ke solusi. Daripada melakukan diskusi sumbang saran yang gaduh, orang orang menggambarkan solusinya sendiri.

Dan itu bukan hanya disainernya. Tessa Lau, kepala insinyur robot, juga melakukannya. Begitu juga Izumi Yaskawa, Kepala pengembangan bisnis, dan Steve, sang CEO

Tepat pada Rabu pagi, sketsa dan catatan ditempelkan di tembok ruangan koferensi. Beberapa ide merupakan ide baru, sedangkan Sebagian lainnya ide lama yang sudah ditinggalkan, atau belum dipikirkan secara matang. Secara keseluruhan Tim ini mendapatkan 23 solusi.

Bagaimana menyempitkan pilihannya ??. di kebanyakan perusahaan mungkin membutuhkan rapat selama berminggu minggu dan banyak surat menyurat untuk mengambil keputusan. Namun di dalam sprint ini hanya punya waktu sehari.

Kemudian Tim melakukan pengambilan suara dan diskusi terarah untuk memutuskan dengan cepat, tenang dan tanpa perdebatan.

Ide yang sangat berani dari desainer Savioke, Adrian Canoso, yaitu berupa wajah untuk robot dan lagu pengiring dalam bentuk dering dan bunyi lonceng.

Salah satu ide menarik lainnya yang kontroversial adalah, Ketika robot tersebut senang maka dia akan menari.

Ini adalah satu resiko yang harus diambil.

Hari kamis, Tim hanya punya waktu 8 jam untuk menyiapkan prototipe Yang akan digunakan saat pengujian langsung di hari jumat di Hotel.

Tim menggunakan 2 trik untuk menyelesaikan Prototipe, sbb :

1.       Sebagian besar tugas yang sulit sudah dikerjakan, hari Rabu, tim sudah menyepakati ide apa yang akan di uji, dan mendokumentasisolusi potensial secara terperinci, tinggal mengeksekusinya saja

2.       Robot tidak perlu bergerak sendiri dalam pengujian, dia hanya perlu menjalankan satu tugas sederhana, mengantarkan satu sikat gigi ke satu kamar.

Tessa dan rekan insinyur lain, Allison Tse, memprogram dan mengatur pergerakan robot menggunakan laptop usang dan pengendali dari playstasion. Adrian memasang headphone besar dan merancang efek suaranya. Wajah robot ditampilkan di ipad dan dipasang di robot tersebut.

Pada pukul 5 sore, robotnya sudah siap.

Untuk pengujian Jumat, Savioke telah mengatur wawancara dengan para tamu di hotel lokal bernama Starwood di Cupertino, California.

Pada pukul 7 pagi dilakukan setting  dalam satu kamar dengan menempelkan beberapa kamera pengintai di tembok.

Dan pada pukul 9.14 tamu pertama melakukan wawancara.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Snaptax, mempermudah pengisian SPPT pajak