Bagaimana Savioke membuat sebuat robot dengan personality dalam waktu 5 hari (Bag.2)

 Bagaimana Savioke membuat sebuat robot dengan personality dalam waktu 5 hari (Bag.2)

Wawancara

Sumber : Buku Sprint Jake Knapp

Kategori : Design Sprint



source : Savioke.com

Wanita muda itu mengamati dekorasi kamar hotelnya, kayu berwarna cerah dengan nuansa netral, dan dan televisi model baru. 

Modern dan menyenangkan, tapi tidak ada yang istimewa. Jadi ini wawancara tentang apa ?? Michael Margonis, rekanan riset di GV, berdiri di sampingnya. 

Untuk saat ini Michael ingin tetap merahasiakan subjek pengujiannya. 

Dia telah merencanakan keseluruhan wawancara untuk menjawab beberapa pertanyaan tertentu bagi Tim Savioke.

Michael membetulkan letak kacamatanya dan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai rutinitas hotelnya. 

Di mana dia meletakkan kopernya ? kapan dia membukanya ? dan apa yang dilakukan kalau lupa membawa sikat gigi ?.

“Saya tidak tahu, mungkin menelpon resepsionis ?”

Michael mencatat jawabannya, “Oke.” Dia menunjuk telepon di meja. “silahkan menelpon.” 

Wanita itu mulai menelpon. “itu bukan masalah,” ujar resepsionis. “Saya akan mengirimkan sikat gigi sekarang.”

Kriing. Dering Telpon menyela ucapannya. 

Dia mengangkat telepon, kemudian terdengarlah sebuah pesan otomatis : “Sikat gigi anda sudah sampai.”

Tanpa berfikir dua kali, wanita itu melintasi kamar, memutar kenop pintu, dan membukanya.

Di Markas tim Savioke berkumpul di depan tayangan video, mencoba mengamati reaksi wanita itu.

“Ya ampun,” ujarnya . ”Diantar pake robot!”

Lubang berkilap itu terbuka perlahan lahan. Di dalamnya ada sikat gigi. Terdengar suara dering dan lonceng saat wanita itu mengkonfirmasi pesanannya di layar sentuh.

Ketika Dia memberikan penilaian lima Bintang, mesin kecil itu menari kegirangan  dengan bergerak maju mundur.

“Ini keren sekali,” ujarnya. “ Kalau hotel ini mulai menggunakan robot, saya akan menginap disini terus.”

Namun yang kami perhatikan bukan ucapannya. Kami mendapat penegasan dari senyum riangnya yang tampak di tayangan video.

Juga dari hal yang tidak dia lakukan misalnya bersikap canggung dan kebingungan saat berhubungan dengan robot tersebut.

Wawancara kedua dan ketiga berjalan lancer, audiens sangat antusias melihat robot untuk kali pertama. Tidak ada kesulitan menerima sikat gigi mereka.

Di Akhir Pengujian, tanda centang hijau memenuhi papan tulis. Kepribadian robot yang dinilai berisiko ( mata yang berkedip, efek suara, bahkan tarian riangnya) sukses besar.

Walaupun begitu, tentu saja tidak semua detailnya sempurna. 

Layar sentuhnya masih tersendat sendat. Pengaturan waktunya tidak sesuai untuk beberapa efek suara.

Ide untuk memasukkan permainan di layar sentuh sama sekali tidak menarik perhatian tamu.

Beberapa minggu kemudian, robot tersebut mulai melakukan layanan penuh di hotel. Dan Relay menjadi terkenal.

Kisah robot yang mempesona ini muncul di New York Times dan Washington Post, dan Savioke mendapatkan lebih dari semilyar tayangan media dalam bulan pertama.

Namun yang paling penting, para tamu menyukainya. 

Pada akhir musim panas, Savioke mendapat begitu banyak pesanan robot baru, sampai-sampai mereka kewalahan menangani produksinya.

Savioke bertaruh dengan menambahkan kepribadian di robotnya. 

Namun, mereka percaya diri dalam pertaruhan ini karena sprint memungkinkan untuk menguji ide-ide berisiko dengan cepat.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Snaptax, mempermudah pengisian SPPT pajak